JESTV.ID, BANDARLAMPUNG – Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Lampung mendapat penghargaan Anugerah Be Strong dari Universitas Lampung (Unila) kategori mitra organisasi pers. Penghargaan itu diterima langsung oleh Ketua IWO Lampung, Aprohan Saputra, dari Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng.
Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Be Strong Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air 2025, yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada Kamis (16/01/2025) yang dihadiri oleh Pj. Gubernur Lampung, Samsudin.
Aprohan mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas penghargaan yang diterimanya. “Ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk seluruh rekan-rekan jurnalis yang telah berjuang bersama dalam mengembangkan dunia jurnalistik di Lampung,” ujar Aprohan.
Penghargaan yang diberikan, lanjutnya, akan menjadi dorongan untuk terus menjaga komitmen dalam menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat. “Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus mendukung perkembangan media online dan memperkuat peran jurnalis sebagai pilar demokrasi,” ucap alumni Unila ini.
Rektor Unila Prof. Lusmeilia dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi, dalam melestarikan budaya Lampung.
“Kebudayaan Lampung adalah salah satu kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Warisan ini mencerminkan jati diri masyarakat Lampung yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kearifan lokal, dan kebersamaan,” ujarnya.
Di sisi lain, Pj. Gubernur Samsudin dalam sambutannya, menekankan pentingnya pelestarian budaya Lampung sebagai bagian dari identitas daerah. Seperti siger, tapis, dan tradisi nyeruit yang menjadi identitas kultur masyarakat Lampung.
“Lampung memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, seperti seni tradisional, adat istiadat, dan bahasa daerah. Tugas kita bersama adalah melestarikan dan memperkenalkan warisan ini kepada generasi muda agar budaya Lampung tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi,” tuturnya.
Acara tersebut turut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan bertema kebudayaan, seperti pertunjukan tari tradisional Lampung, pameran seni lokal, dan seminar kebangsaan. Dengan tema menguatkan identitas bangsa melalui kebudayaan di era globalisasi. Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga momentum penting untuk mempromosikan nilai-nilai budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Sejarah dan Permuseuman Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Agus Mulyana, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Dr. Beny Bandanadjaja, anggota DPD RI asal Lampung, Bustami Zainudin, tokoh budaya, jurnalis, dan pejabat universitas lainnya. (Ahsani Taqwin)