JESTV.ID, LEBAK – Sejumlah sebelas titik posyandu di Desa Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten, belum satu pun memiliki kelengkapan sarana pendukung yang di anggap sangat dibutuhkan oleh para kader dan masyarakat, saat kegiatan dilakukan, salah satunya adalah meja dan kursi yang menjadi tempat dimana keduanya sangat diperlukan.
Hal ini sangat di sayangkan karena biaya untuk membeli meja dan kursi tersebut memang sudah di anggarkan kurang lebih sejak dua bulan yang lalu, dari Dana Desa (DD) yang disebut Mebeleur sebesar Rp 11.000.000,- (Sebelas Juta Rupiah).
Sekira dua bulan yang lalu sebenarnya pihak Desa Leuwidamar sudah transfer ke Ketua Paguyuban kader melalui Rekening Bendahara posyandu, sebesar Rp 22.000.000,- (Dua Puluh Dua Juta Rupiah). Namun selang beberapa hari Kepala Desa Leuwidamar mengambil kembali uang sejumlah Rp 11.000.000,- untuk belanja bahan-bahan kebutuhan meja dan kursi.
Adapun sisanya untuk insentif sejumlah kader posyandu Stunting dan biaya administrasi tahunan. Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban Kader Posyandu kepada awak media jestv, Selasa (09/05/2023).
“Emang betul pak, kalau saya selaku ketua paguyuban sudah menerima transfer dari pihak desa, sebesar Rp,22,000,000; itu untuk Insentif, Stunting, meja kursi dan Atk, karena saya merasa tidak bisa bikin meja, maka saya serahkan uang yang Rp,11,000,000; ke pak lurah, tapi kenapa sampai sekarang sudah kurang lebih dua bulan, meja dan kursi masih belum dibuat, saya malu sama temen-temen anggota kader yang selalu menanyakan hal itu, dikira sayanya yang ga bener pak,” ungkap Iyah kepada media Jestv.id.
“Saya pernah menanyakan apakah meja kursi sudah beres, jawab pak Lurah (Kades) kalau papan sudah beli bu, jadinya saya gak enak sama yang lain, malah di Kp. Margaluyu mereka bikin meja sendiri secara swadaya dengan bahan seadanya, karena ga ada biaya, tapi gimana lagi kan meja dan kursi sangat kami butuhkan,” papar Iyah.
“Saya berharap kepada pak lurah (Kades) agar meja dan kursi secepatnya dibuat karena itu sangat kami butuhkan,” pungkasnya.
Untuk mencari tahu kebenarannya, awak media Jestv.id mencoba menghubungi, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) via Whatsapp, sebagai bentuk konfirmasi untuk keberimbangan berita. Namun sampai berita ini di tayangkan pihak TPK tidak merespon chat Whatapps dari media sebagai konfirmasi, tapi Ketua TPK seolah terkesan alergi media. Sehingga tidak ada jawaban. (Aris RJ)